SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1
PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI
Oleh :
NPM : 35112986
Nama : Ramadhani Azhari
Kelas : 2DB01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahun 2013 - 2014
1. PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI
Informasi merupakan salah satu
sumber dasar yang ada bagi para manager dan memiliki nilai.Informasi mempunyai
nilai karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih
berperan bila suatu perusahaan kemudian bertambah besar.
1.1. Pentingnya Manajemen Informasi
dalam Perusahaan
Manajemen informasi sebagai suatu sumber
mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data
mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus
memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi
dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi
tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer
harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya
dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen
informasi atau Information Management.
-
Meningkatnya
kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit,
bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan
yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi
lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan
terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
-
Keberadaan
alat untuk memecahkan persoalan
Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks,
ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya
ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti
computer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk
memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini
disebut Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management
science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas,
misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer
pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk
memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang,
manajer dapat mengakses komputer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di
beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya,
micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan
masalah yang terpadu.
1.2. Peranan Manajer dalam
Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab
untuk mengarahkan penggunaan segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa
uang, peralatan, uang, bahkan informasi.
-
Keterampilan Manajemen
Ada banyak keterampilan yang bias disebutkan
yang harus dipunyai oleh seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya
yang dianggap paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer
pada semua tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan
orang yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan orang
di luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan masalah dengan
membuat perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan
dengan lingkungannya yang telah berubah. Komputer dapat digunakan oleh para
manajer untuk meningkatkan keterampilannya baik dalam berkomunikasi dan
memecahkan masalah.
-
Manajer
dan Sistem Perusahaan
Orientasi sistem atau
system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern. Dalam
melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya sebagai
sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan
keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain.
Untuk
melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang
memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke
lingkungan tersebut.
Dengan
menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan
yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal
ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail
pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi
telah bekerja secara bersama-sama.
1.3. Data dan Informasi
Banyak orang mengartikan
istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat diterima terjadi dalam
percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai pemahaman informasi.
Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif tak mempunyai arti
bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap
karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah
menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan
dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila
gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya
merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini akan
merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data yang
diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui.
Anda
mungkin pernah mendengar ungkapan, “Rongsokan dari seseorang adalah harta bagi
orang lain”. Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat mengatakan, “Data
seseorang adalah informasi bagi orang lain”. Contoh dari gambaran pendapatan
kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh yang tepat. Gambaran yang
terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan, tiap gambaran memberitahukan
karyawan mengenai jumlah uang yang dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk
pemilik perusahaan, gambaran ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya
total perusahaannya, gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk
menghasilkan jumlah biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi
dilakukan oleh Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi
adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konsep.
1.4. Komputer Sebagai Elemen dalam
Sistem Informasi
Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan
komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya.
Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan
dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan
dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun
konfigurasi yang tepat.
1.5. Evolusi Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area
bisnis difokuskan pada data. Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi
dan pembuatan keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan
perhatian yang besar.
-
Fokus
data (SIA / EDP)
Selama era prakomputer,
perusahaan umumnya mengabaikan keperluan informasi bagi manajer. Hal ini
berlanjut sampai munculnya komputer yang pertama, karena komputer pada saat itu
hanya terbatas penggunaannya pada aplikasi akuntansi.
Selama
periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun 60-an, aplikasi komputer
disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik) atau EDP.
Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila digunakan ia
mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya penggunaan komputer
yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya untuk menghasilkan
informasi manajemen.
Istilah
yang kita gunakan untuk menjelaskan aplikasi komputer utama ini, yang hal ini
masih dilakukan, adalah data processing (pemrosesan data) atau DP. DP
menghasilkan beberapa informasi, walaupun hal tersebut bukanlah misi utamanya.
-
Fokus
informasi (SIM)
Beberapa orang yang
mempunyai pandangan luas menganggap bahwa komputer dapat melakukan hal yang
lebih daripada sekedar memproses data. Diantara mereka ini adalah H.P Luhn dan
Stephen E. Furth dari IBM, yang mengembangkan penggunaan komputer yang dikenal
dengan information retrieval (pemanggilan informasi). Pengembangan ini terjadi
selama akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an. Pemanggilan informasi tidak
melakukan kalkulasi ataupun akumulasi. Ia dimaksudkan hanya untuk penyimpanan
data khusus, seperti judul dan abstraksi dari publikasi cetak atau dari isi
catatan pengadilan. Pemanggilan informasi adalah langkah pertama menuju
penggunaan komputer sebagai sistem informasi.
Pada
tahun 1964, generasi baru dari peralatan komputerisasi diperkenalkan, yang
sangat berpengaruh terhadap cara penerapan komputer. Komputer baru tersebut
adalah yang pertama kali menggunakan sirkuit chip silikon, dan ia menawarkan
kemungkinan terhadap daya yang lebih besar untuk tiap dollar yang dikeluarkan.
Sebuah perusahaan dapat mulai menggunakan komputer yang lebih cepat dan
memiliki unit penyimpanan berkapasitas besar ini. Dengan peralatan komunikasi
ini maka biaya secara relatif dapat dikurangi. Konsep penggunaan komputer
sebagai Management Information System (MIS) ini dikembangkan oleh pabrik
komputer untuk melengkapi peralatan tambahan. Konsep MIS menandakan bahwa
aplikasi komputer harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu
menghasilkan informasi manajemen. Konsep tersebut secara cepat digunakan oleh
berbagai perusahaan yang besar, karena perusahaan tersebut menyadari akan
pentingnya mendapatkan informasi manajemen.
-
Fokus
pada pendukung keputusan (SPK)
Sementara
banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS raksasa
dengan baik, beberapa ilmuwan informasi pada Massachusets Institute of
Technology (MIT) melakukan formulasi pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini
adalah S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen, dengan konsep
yang dinamakan decision support system (sistem penunjang keputusan) atau DSS.
DSS adalah informasi yang menghasilkan sistem yang ditujukan untuk masalah
tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan
yang harus dibuat.
Masalah
yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat
semistruktur. Structured problem (masalah terstruktur) dalah masalh yang
elemennya diketahui dan hubungannya dapat ditentukan. Unstructured problem
(masalah tak terstruktur) adalah kebalikannya, yaitu tak ada elemen ataupun
hubungnnya yang dapat diketahui. Semistructured problem (masalah semi
terstruktur) adalah bahwa beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan
dimengerti, dan bebrapa diantaranya tidak dapat diketahui. Daripada
menginstal satu MIS raksasa, lebih baik menggunakan pendukung DSS yang di
fokuskan pada masalah yang terpisah dan merancang satu atau lebih DSS untuk
masing-masing.
-
Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Selama waktu pengembangan
DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada aplikasi komputer lain, yaitu office
automation (otomatisasi kantor) atau OA. OA dimaksudkan untuk mempermudah
komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer dan pekerja kantor
dengan penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik. OA dimulai pada
tahun 1964, ketika IBM mengeluarkan produk Magnetic Tape/ Selectric Typewriter
(MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata yang telah terekam pada
tape magnetik.
Operasi
pengetikan otomatis segera ditansfer ke kelas sistem yang kecil, yang dirancang
secara khusus untuk word processing. Sistem kecil ini disebut word prosesor.
Selama periode waktu ini, pemakai sistem komputer yang besar menyadari bahwa
word prosesing dapat dilakukan dari terminal keyboard yang disambungkan ke komputer.
Software word prosesing tertentu memungkinkan komputer sentral untuk melakukan
fungsi yang sama seperti komputer word prosesor stand-alone. Langkah berikutnya
adalah melakukan word prosesing pada mikrokomputer, dan akhir-akhir ini cara
ini banyak diminati.
Selain
digunakan untuk word prosesing, office automation juga dikembangkan agar
mencakup aplikasi lain, seperti telekonferensi, pengiriman suara, pengiriman
elektronik, pengkalenderan elektronik, transmisi faksimile, dan desktop
publishing.
-
Fokus konsultasi (Sistem Pakar)
Belakangan ini ada perubahan, yaitu adanya
penerapan artificial intelligence (AI) untuk masalah bisnis. Ide dasar AI
adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan beberapa pemikiran logis
seperti manusia. Subklas khusus dari AI yaitu expert system mendapatkan
perhatian yang besar. Expert system adalah sistem yang berfungsi sebagai
spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh, expert system dapat memberikan
beberapa bantuan kepada manajer, sama seperti yang diberikan oleh konsultan
manajemen. Selama beberapa tahun yang akan datang, kita dapat mengharapkan
expert system ini akan memainkan peranan yang lebih penting seperti halnya
perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif ini.
1.6. Upaya Pencapaian
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Divisi marketing dari
suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah menggunakan sistem informasi
yang terdiri dari buku catatan yang dicetak dengan komputer, yang disiapkan
secara bulanan. Beberapa cetakan ini dimaksudkan untuk membantu mnajer
marketing dalam merencanakan penempatan orang yang akan menjalankan program di
masa yang akan datang.
Dengan
bekerja sama, spesialis informasi dan manajer marketing telah bergerak ke tahap
yang lebih jauh. Program komputer yang menyiapkan lembaran/cetakan ini dapat
dianggap sebagai sistem pendukung keputusan. DSS membantu manajemen marketing
dalam memecahkan masalah mengenai penetapan kekuatan penjualan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber ( Link ) :
2. http://fajarnns.wordpress.com/2012/12/14/1-pengenalan-pada-manajemen-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah apabila ada yang kurang atau salah serta apapun itu dalam postingan saya, agar saya bisa membenahinya. Terima Kasih!!